Analisis BEP dalam Produk

Pengertian Break Even Point (BEP) dan Contoh Perhitungannya

Break even point (BEP) adalah suatu kondisi di mana suatu perusahaan berada di titik imbang dengan tidak mengalami kerugian maupun mendapat keuntungan.

Maka dari itu, (BEP) sering juga disebut dengan analisis titik impas. Besar jumlah keuntungan dan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan ada dalam jumlah yang sama.

Sedangkan menurut Darsono (2008), break even point (BEP) diartikan sebagai suatu analisis dalam menentukan sekaligus mencari jumlah barang dan jasa yang harus dijual pada harga tertentu untuk menutupi modal yang dikeluarkan sebagai produksi, untuk kemudian mengetahui kapan hasil yang didapat termasuk dalam keuntungan.

Singkatnya, BEP digunakan untuk mengetahui kapan uang yang Anda dapat dari hasil penjualan merupakan laba yang didapat, terlepas dari untuk menutupi modal awal biaya produksi yang dikeluarkan.

BEP secara efektif akan membuat Anda mendapat laba lebih cepat setelah balik modal.

Contoh menghitung break even point (BEP)

Agar tidak bingung hanya dengan membaca penjelasan tentang break even point (BEP), berikut contoh dari perhitungannya:
Sebuah perusahaan memiliki data biaya dan rencana produksi untuk penjualannya dengan rincian:

  • Biaya tetap dalam satu bulan adalah sebesar Rp140.000.000, yang terdiri dari:

Biaya gaji untuk pegawai dan pemilik sebesar Rp75.000.000
Biaya penyusutan mobil sebesar Rp1.500.000
Biaya sewa pabrik sebesar Rp30.000.000
Biaya sewa gedung sebesar Rp 18.500.000
Biaya asuransi kesehatan sebesar Rp15.000.000

  • Biaya variabel per unit Rp75.000, yang terdiri dari:

Biaya bahan baku Rp35.000
Biaya tenaga kerja Rp25.000
Biaya lain Rp15.000

  • Harga jual untuk tiap unit adalah Rp95.000

Untuk menghitung break even point (BEP) unit, berikut rumusnya: BEP unit = biaya tetap : (harga per unit – biaya variabel per unit)

BEP unit = Rp140.000.000 : (Rp95.000 – Rp75.000)

= Rp140.000.000 : Rp20.000

= Rp7.000

Dengan begitu, hasil perhitungan BEP unitnya adalah Rp7.000/unit

Sedangkan untuk BEP rupiah ,caranya dengan BEP rupiah = Biaya tetap : (kontribusi margin per unit : harga per unit)
BEP rupiah = Rp140.000.000 : (Rp20.000 : Rp95.000)

= Rp140.000.000: 0.2105

= Rp665.083.135

Perhitungan break even point (BEP) bisa dibuat untuk mendapatkan titik impas dengan harga penjualan sebesar Rp95.000, maka barang yang dijual harus sebanyak 7000 unit.

Dengan adanya perhitungan break even point (BEP), maka perusahaan bisa menghitung target minimal penjualan agar bisa mendapatkan keuntungan yang diinginkan.

Absen Sesuai Kelas dan Mapel Masing-masing, Untuk Mengisi Absen Online Di Sini

Referensi :


Posting Komentar