Lembar Kerja/Gambar Kerja untuk Pembuatan Prototype
Produk Barang/Jasa
KD 3.6 Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk
pembuatan prototype produk barang/jasa
Cara Membuat Lembar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Barang
Jasa
TAHAPAN – TAHAPAN KEGIATAN DESAIN PRODUK
Seorang desainer produk harus
melalui tahapan – tahapan dalam merencanakan suatu produk, tahapan tersebut
yaitu :
Memformulasikan hasil riset pemasaran
Adapun yang menjadi titik tolak
dalam tahapan kegiatan Desain Produk adalah riset pemasaran. Untuk
mengetahui produk yang diinginkan pelanggan, desainer produk dapat memperoleh
data dari riset pemasaran yang langsung berhubungan dengan
pelanggan. Riset ini dilakukan baik untuk produk yang betul – betul baru
maupun untuk produk yang sudah ada.
Pengembangan suatu riset dalam
perusahaan akan menghasilkan suatu gagasan atau ide untuk membuat suatu produk,
dimana ide tersebut diperoleh dari data yang diperoleh saat riset itu sendiri
dilakukan. Dalam riset pembuatan produk baru atau pengembangan produk yang
sudah ada, perusahaan harus mempertimbangkan hal – hal sebagai berikut :
- Keinginan
pelanggan dalam hal kegunaan, kualitas, modal dan warna dari produknya
dengan tidak mengabaikan harga
- Biaya
dari pembuatan produk baru atau pengembangan dari produk yang sudah ada
apakah perusahaan mampu membayarnya.
- Untuk
hal – hal tersebut di atas, maka penelitian ini perlu ditunjang dengan
faktor – faktor yang berupa waktu untuk menjalankan penelitian, mencari
informasi atau keterangan berdasarkan pengalaman.
Mempertimbangkan kemampuan fasilitas perusahaan
Untuk melaksanakan kegiatan
pembuatan suatu produk, maka desainer harus mempertimbangkan kemampuan dari
perusahaan itu sendiri, diantaranya : tenaga kerja, mesin – mesin, peralatan
penunjang dan perkakas lainnya. Dalam membuat produk, desainer harus
mempertimbangkan biaya seekonomis mungkin.
Membuat sketsa
Dalam membuat sketsa, bentuk dari
produk yang akan dibuat akan terlihat jelas satu dengan lainnya. Sketsa
tersebut dibuat untuk mempermudah dalam pe mbuatan gambar kerja ( blue Print ), sketsa
dari masing – masing produk walaupun sketsa ini tidak menunjukan ukuran –
ukuran yang sebenarnya, tapi dapat terlihat dal skala perbandingan.
Membuat gambar kerja
Pembuatan gambar kerja ini
merupakan tahap akhir dalam kegiatan Desain Produk, dimana dalam gambar kerja
ini dapat digambarkan bentuk dan ukuran yang sebenarnya dengan skala yang
diperkecil. Selain itu, dalam gambar kerja juga diperlihatkan bahan –
bahan yang akan dipergunakan dalam pembuatan produk tersebut. Setelah
gambar kerja tersebut selesai dirancang, kemudian diserahkan kepada pelaksana
kegiatan untuk segera dipelajari dan dikerjakan lebih lanjut cara proses
produksinya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESAIN PRODUK
Fungsi Produk
Setiap produk yang akan
dihasilkan mempunyai fungsi atau kegunaan yang berbeda, hal ini tergantung
untuk keperluan apa produk itu dibuat. Dengan demikian bahwa desain produk
itu berhubungan dengan bentuk dan fungsi dari suatu produk. Keduanya memegang
peranan penting dalam menentukan suatu desain produk yang pada dasarnya untuk
memberikan kepuasan yang maksimal bagi konsumen atau pelanggan baik segi
kualitan maupun segi kuantitas.
Standar dan Spesifikasi Desain
- Sambungan – sambungan | Dalam hal ini perusahaan
harus merencanakan bagaimana menyambung bagian-bagian agar tidak terlihat
ada bagian yang kosong.
- Bagian | Bagian ini berfungsi untuk
menyesuaikan ukuran keserasian desain disambung dengan bagian lainnya,
sehingga apabila disatukan menjadi satu kesatuan yang kuat
- Bentuk | Pada saat mendesain bentuk perlu
diperhatikan mengenai keindahannya dengan penyesuaian menurut fungsi dan
kegunaannya.
- Ukuran | Yakni merencanakan ukuran yang
seimbang dari bagian – bagian produk secara keseluruhan.
- Mutu | Mutu suatu produk harus disesuaikan
menurut fungsi produk tersebut, apabila akan digunakan dalam jangka waktu
lama, maka mutu produk tersebut harus tinggi bila dibandingkan dengan
produk yang akan digunakan dalam jangka waktu yang pendek.
- Bahan | Apabila produk yang akan digunakan
ingin mempunyai kualitas yang baik, maka bahan yang digunakan pun harus
dapat menunjang agar semua yang diharapkan dapat terwujud dan pelanggan
merasakan kepuasan tersendiri.
- Warna | Warna mempunyai arti tersendiri bagi
konsumen, karena setiap orang mempunyai ciri dan kesukaan yang khas
terhadap warna tertentu. Dan hal inilah yang harus dicermati oleh
perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang sejenis.
Produk tanggung jawab
Ini adalah salah satu tanggung
jawab dari produsen sebagai pembuat produk kepada konsumen akan keselamatan dan
kenyamanan pemakai produk tersebut. Oleh karena itu faktor ini menjadi
sangat penting untuk dipertimbangkan oleh perusahaan pada waktu mendesain
produk tersebut.
Harga dan Volume
Harga dihubungkan dengan jumlah
produk yang akan dibuat, untuk produk yang akan dibuat berdasarkan pesanan
biasanya harga jualnya akan berbeda dengan produk yang dibuat untuk dijual
kepada konsumen luas yang harganya relatif lebih murah sehingga desain
produknya akan berbeda pula.
Prototipe
Prototype merupakan model produk
yang pertama yang akan dibuat, prototype ini memperlihatkan bentuk serta fungsi
yang sebenarnya, sehingga sebelum perusahaan memproduksi maka prototype
diusahakan untuk dibuat terlebih dahulu.
Dari pengujian prototype tersebut, apabila lulus uji coba
mungkin memberikan gambaran mengenai perubahan-perubahan yang perlu dilakukan
serta sebagai informasi dalam penyusunan desain produk terakhir.
ALUR DAN PROSES KERJA PEMBUATAN PROTOTYPE PRODUK BARANG/JASA
Diagram Alur Proses Produksi (Production Flow Chart
Diagram)
Diagram alur proses produksi ini
harus dibuat secara jelas terlebih dahulu sebelum suatu proses produksi
dijalankan. Berdasarkan diagram alur proses produksi tersebutlah
pengetesan dan pemantauan atas barang dalam proses produksi (work in process)
harus dilakukan agar produk akhir bermutu sesuai dengan
rencana. Seandainya timbul variasi mutu pun, tingkat toleransinya dari
penyimpan masih dalam batas-batas yang dapat diterima. Artinya, melalui
tes-tes pada berbagai tahapan proses produksi harus dilakukan agar bila terjadi
komponen atau barang yang cacat (cacat) dapat segera diketahui untuk segera
ditindak lanjuti. Masing-masing jenis industri manufaktur mempunyai alur
proses produksi yang berbeda satu sama lain karena produk yang harus dihasilkan
berbeda. Bahkan untuk produk sejenis pun.
Gambar Diagram
alur proses produksi jus buah industri skala kecil-menengah, salah satu pabrik
di Indonesia
Diagram alur proses produksi yang
berbeda produk, misalnya diagram alur proses produksi tekstil sama sekali
berbeda dengan diagram alur proses produksi pembuatan obat-obatan
(farmasi). Akan tetapi, walaupun sama-sama industri manufaktur farmasi
(obat-obatan), alur proses produksinya bisa berbeda, misalnya yang satu
berbentuk tablet, sedangkan yang lain berbentuk cair.
Prosedur pengawasan mutu produk
Pengawasan atas mutu suatu barang hasil produksi, seyogyanya
meliputi pengetahuan hal-hal berikut :
- Kerusakan dan Mutu Produk; Seperti telah dijelaskan
bahwa suatu barang (jasa) dibuat melalui suatu proses. Proses
pembuatan tersebut disesuaikan dengan bentuk dan mutu barang yang ingin
dihasilkan.
- Mencegah atau Menghindarkan Terjadinya Kerusakan
Barang (produk); Kiat utama dari pencegahan kerusakan suatu produk
sebenarnya sangat sederhana saja, yakni kerusakan harus dicegah sebelum
terjadi.
- Kendali Mutu Terpadu; Uraian di atas
menunjukkan bahwa mencegah terjadinya kerusakan produk selama proses
produksi, berarti mengadakan rangkaian kegiatan terpadu dalam pengendalian
mutu. Bila ada pengendalian atau pengendalian atas mutu tentunya
harus dimulai sejak perencanaan (planning) mutu produk
bersangkutan. Antara tahap perencanaan dan tahap seperti
pengorganisasian (pengorganisasian) dan pelaksanaan (penggerak) harus
disertai pengawasan mutu. Hal ini memberi gambaran bahwa manajemen
mutu (manajemen mutu) meliputi berbagai apsek keikutsertaan (partisipasi)
dari berbagai pihak di dalam perusahaan yang menghasilkan suatu produk
yang mutunya harus dikendalikan.
Jenis-jenis pengawasan mutu produk
- Pemantauan Mutu Bahan-Bahan ; Apakah
bahan baku yang digunakan sesuai dengan kualitas yang
direncanakan? Hal ini perlu diperhatikan sejak rencana pembelian
bahan, penerimaan bahan di gudang, penyimpanan di gudang, sampai dengan
saat bahan baku tersebut akan digunakan.
- Pemantauan Proses Produksi ; Bahan
baku yang telah diterima di gudang, selanjutnya akan diproses dalam
mesin-mesin produksi untuk diolah menjadi barang jadi. Dalam hal ini,
selain cara kerja peralatan produksi yang mengolah bahan baku yang
dipantau, juga hasil kera mesin-mesin tersebut dipantau agar menghasilkan
barang sesuai yang direncanakan.
- Pemantauan Produk Jadi ; Pemeriksaan
atas hasil produksi jadi untuk mengetahui apakah produk sesuai dengan
rencana ukuran dan mutu atau tidak. Sangat bagus untuk mengetes mesin
yang mengolah selama proses produksi. Bila produk atau produk
setengah jadi sesuai dengan bentuk, ukuran, dan mutu yang direncanakan
maka produk-produk tersebut dapat digudangkan. Selanjutnya dipasarkan
(didistribusikan). Namun bila terdapat barang yang cacat maka barang
tersebut harus dibuang atau dibuat ulang dan mesin perlu disetel kembali
agar beroperasi secara akurat.
- Pemantauan Pengepakan ; Bungkus
dapat merupakan alat untuk melindungi barang agar tetap dalam kondisi
sesuai dengan mutu.
Memecahkan masalah kualitas dengan statistik
Metode statistik yang diketahui
telah digunakan sejak lama dalam rangka membantu perusahaan dalam masalah
tertentu yang kompleks. Walaupun demikian, metode statistik sebenarnya
memiliki ketentuan tertentu dalam pelaksanaannya. Suatu hal yang perlu
diketahui adalah bahwa dalam industri ternyata statistik merupakan salah satu
alat untuk pengendalian mutu, termasuk dalam pencegahan kerusakan barang
(pencegahan cacat).
Alasan digunakannya metode statistik dalam pengawasan mutu
adalah sebagai berikut:
- Menghitung
jumlah kerusakan barang dalam proses produksi.
- Kerusakan
atau cacatnya barang, sebenamya merupakan akibat terjadinya penyimpangan
(variasi atau penyimpangan) dalam proses produksi. Metode statistik
dapat memberikan gambaran tentang penyimpangan-penyimpangan tersebut.
Misalnya produk yang dihasilkan
dari suatu proses yang tidak mengalami penyimpangan (deviasi), tentu saja
produk tersebut tidak mengalami kerusakan. Akan tetapi, mengingat proses
produksi merupakan kombinasi mesin-mesin dan orang-orang maka dapat terjadi
kekeliruan sehingga produk yang dihasilkan mengalami penyimpangan
(deviasi). Dalam hal yang terakhir inilah statistik untuk mengurangi
terjadinya penyimpangan, yang berarti pula mengurangi kerusakan produk akhir.
Secara umum dari metode statistik
dapat diperoleh suatu gambaran tentang data sampel yang dianalisis. Gambar
tersebut dapat memberikan visualisasi dengan jelas tentang data tersebut
sehingga dapat diketahui apakah terjadi penyimpangan (kerusakan) atau tidak.
Dari hal pengendalian mutu, peran
seorang supervisor mutu sangat berperan terutama dalam hal mengumpulkan data
statistik, menganalisis, dan menyimpulkannya. Seorang supervisor kualitas
dapat memberikan informasi yang cepat dan tepat kepada pihak manajemen tentang
hasil produk, apakah di bawah atau sesuai dengan standar kualitas yang
direncanakan.
Alat kendali mutu
Dengan Statistic Quality Control
diperoleh alat bantu kendali mutu berupa diagram dan histogram.
Diagram Pengendati Mutu (Bagan
Kendali Mutu) Dari setiap tahapan dalam DAP, Anda dapat membuat suatu
rencana kerja pemantauan agar produk yang dihasilkan sesuai dengan kualitas
yang direncanakan. Pada tahap ini Anda, membuat suatu peta kendali
(diagram pengendali) yang dapat digunakan untuk memperoleh gambar atau diagram
sebab akibat (DSA) atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Cause and
Effect Diagram (CED).
Histogram ; Dari
diagram kontrol (diagram kendali) yang dik:umpulkan secara statistik pada
berbagai tahap atau tahapan kegiatan, Anda, kemudian dapat membuat suatu
histogram yang berkualitas. Bila terdapat penyimpangan, Anda akan
mengetahui berapa besar penyimpangannya dan faktor apa yang
menyebabkannya. Selanjutnya, mungkin perlu dilakukan suatu tindakan
perbaikan atau. perbaikan.
Peranan Komputer ; Secara
umum dapat dikemukakan di sini bahwa berbagai kegiatan pengendalian, terutama
pada perusahaan besar, seyogianya menggunakan program komputer sesuai dengan
kebutuhan. Tetapi, patut Anda ketahui bahwa komputer hanyalah merupakan
alat bantu analisis. Adapun faktor yang penting dalam pengendalian mutu,
adalah manusia.
Sumber : https://heriikurniawann21.blogspot.com/
Posting Komentar